Senin, 27 April 2015

aku abu - abu

halo, namaku satu
kau bisa menemukanku di sudut sudut remang, di tengah - tengah para kawan straight edge, di depan untaian kabel kabel pedal, di depan sobekan kertas - kertas bekas dan bulir tinta cina, di belakang wanita berkaos tipis, bercelana pendek dan bermake up tebal, atau kadang lebih seringnya kau bisa menyapaku diantara bau asap rokok kretek dan bir bintang para lelaki kontemporer,
terkadang aku bewarna hitam, terkadang aku bewarna putih,
tapi aku lebih sering tampil dengan warna abu - abu,
mungkin karena itulah aku senang sekali dapat memiliki banyak teman dengan berbagai macam tone warna,
yusa san dengan warna magentanya,
eban san dengan warna nila dan jingganya,
karugusa san dengan warna merah dan kuningnya,
didi chan dengan warna warni eskrimnya,
dan kamu dengan warna - warna khasmu,
aku menyukaimu seperti aku menyukai bayi bewarnamu,
karena aku tahu aku tidak bisa melahirkan bayi - bayi seperti itu.
sialnya, terkadang aku merasa memiliki tombol penarik saturasi negatif yang dapat membuat orang - orang disekitarku berusaha merubah warna mereka menjadi monokrom dan berakhir dengan warna abu - abu sepertiku,
beberapa dari mereka tampak sangat disengaja dan berpura - pura menyukai dunia hitam putih demi berteman denganku, berpura - pura menyukai bau cendana dan asap dupa, bahkan kamu,
kamu dengan warna hue 186 dan saturasi 204,
kamu yang dulunya fancy sekali, sekarang tak ubahnya jadi pemuda pemuja satan yang memiliki pantone warna sepertiku,
kamu yang dulunya suka menggambar princess disney warna warni berubah menjadi perupa adik adik the shinning, wanita tanpa bola mata, atau malaikat fana tak berupa.
kamu tahu kan, kamu tidak perlu menjadi abu - abu untuk dapat berteman denganku,
karena aku akan tetap menyukaimu dengan warna - warnamu










Tidak ada komentar:

Posting Komentar